Chancroid adalah infeksi bakteri menular seksual yang disebabkan oleh bakteri Haemophilus Ducreyi. Penyakit ini tidak didiagnosis terlalu sering, akan tetapi lebih sering terlihat. Pada kebanyakan orang yang menerima diagnosis ini lebih umum. Dan seseorang yang memiliki sakit chancroid dapat menularkan penyakitnya selama melakukan seks vagina, anal atau oral.
Tidak diperlukan ejakulasi agar infeksinya menyebar. Pada pria yang tidak disunat lebih mungkin terkena penyakit karena kulup dapat menghalangi kebersihan, menyembunyikan luka dan meningkatkan penyebaran bakteri. Penyakit ini dapat menyebar ke bayi saat melahirkan. Jika Anda aktif secara seksual kemungkinan berisiko memiliki penyakit chancroid.
Orang-orang yang berisiko memiliki penyakit chancroid tergantung dari sumber daya di suatu negara tersebut seperti: kesehatan, makanan, tempat tinggal dan air. Jika Anda seorang pria heteroseksual atau minoritas maka berisiko meningkatkan penyakit chancroid. Faktor risiko lain untuk penyakit chancroid meliputi: kemiskinan, berhubungan seks dengan pekerja seks komersial, gangguan penggunaan narkoba dan alkohol yang berlebih, apapun yang terkait dengan praktik seksual yang berisiko tinggi dan banyaknya mitra atau pasangan seksual. >>klik untuk mengetahui penyebab penyakit chancroid <<
Chancroid ditransmisikan dalam 2 cara meliputi:
Seseorang dengan ulkus dianggap bisa menularkan penyakitnya. Tidak ada penyakit pada bayi yang lahir dari ibu dengan penyakit chancroid aktif pada saat persalinan. Ketika infeksinya terjadi, biasanya terkait dengan sporadis (kondisi yang menggambarkan keadaan yang tidak merata dan jarang atau terkait dengan penyebaran suatu jenis penyakit tertentu). >>klik untuk mengetahui cara mendiagnosa penyakit chancroid <<
Ketika infeksinya terjadi biasanya terkait dengan sporadis. Chancroid serta herpes genital dan sifilis (raja singa) merupakan faktor risiko penularan infeksi HIV. Diagnosis chancroid yang pasti membutuhkan identifikasi Haemophillus Ducreyi pada kultur khusus yang tidak tersedia secara luas dari sumbernya.
Diagnosis chancroid tergantung dari orang yang memiliki 1 atau lebih luka (borok) pada kelamin yang terasa sakit, pada orang yang tidak memiliki infeksi Treponema Pallidum dari pemeriksaan ulkus atau dengan tes lain untuk sipilis (raja singa) yang dilakukan setidaknya 7 hari setelah ulkus, munculnya ulkus genital dan tes untuk HSV (herpes simpleks virus) dilakukan pada ulkus negatif. >>klik untuk mengetahui cara mendiagnosa penyakit chancroid <<
Kondisi seperti ini dapat ditangani dengan segera. Luka chancroid dapat sembuh tanpa jaringan parut yang terlihat jika semua perawatan dilakukan sesuai petunjuk dokter. Kondisi chancroid yang tidak ditangani dapat menyebabkan jaringan parut yang permanen pada organ genital pria dan menyebabkan komplikasi serius dan infeksi pada wanita.
Jika didiagnosis dengan penyakit chancroid maka berisiko untuk semua penyakit menular seksual lainnya sehingga harus melakukan pengujian untuk kondisi lain juga. Selain itu, orang yang positif HIV akan mengalami chancroid dan cenderung sembuh lebih lambat. Anda dapat menghindari penyakit ini dengan menggunakan pengaman atau pelindung selama kontak seksual. Tindakan pencegahan lainnya termasuk:
Untuk lebih jelas, segera konsultasikan dengan dokter mengenai permasalahan Anda. Dengan begitu akan dilakukan pemeriksaan fisik dan perawatan lebih lanjut. Klinik Utama Sentosa adalah salah satu klinik yang paling merekomendasi untuk permasalahan kondisi seperti ini. Anda bisa menghubungi kami di nomor 0813 8060 6262 dan jika ada pertanyaan lainnya seputar permasalahan penyakit kelamin bisa menggunakan layanan konsultasi online gratis dibawah ini.
|
|